Istilah baru yang belum lama muncul cabe-cabean yang mengacu pada sesutau yang miring, seperti halnya bahasa dari kata yang waktu itu keluar di masyarakat yakni jablay, kini bahasa baru lagi yakni cabe-cabean, secara arti kata cabe adalah bumbu dapur yang pedas atau bahan membuat sambal untuk lauk makanan, tetapi ini berbeda cabe yang dimaksud dalam istilah baru ini adalah seeorang yang berusia masih belasan tahun kisaran  13 sampai dengan 16 tahun yang bisa di ajak kencan, kenyataan benar adanya demikian bahasa populer yang banyak beredar dalam pergaulan bahkan sudah merambah pada masyarakat dalam mengenal ini. Kenyataan yang pahit ini seraya sudah menjadi makanan umum khususnya di wilayah perkotaan, sangat disayangkan mereka (cabe-cabean) adalah para siswi yang berstatus pelajar usia belia berjenjang pendidikan SMP atau SMA, hal yang sangat mencoreng pendidikan Indonesia.

Ciri-ciri cabe-cabean :
Berdasarkan informasi yang diperoleh bahua cabe-cabean suka naik motor tiga orang dalam satu motor, biasanya satu orang didepan kebanyakan mereka menggunakan motor matic namun tidak semua yang berkendaraan 3 orang seperti it juga tetapi ini pada malam hari, mereka yang senang pergi keluayuran ditempat hiburan malam seperti club, discotik karaoke dan sebagainya intinya merek suka nongkrong di malamhari, berbeda dengan wanita malam pada umumnya atau yang disebut PSK mereka lebih memilih tempat-tempat elite untuk dijadikan tempat tongkrongannya seperti halnya caffe dan lainnya.

Dengan artikel diatas bagaimanakah peran orang tua untuk mengawasi anaknya atau pemerintah dengan segala kebijakannya untuk menerapkan pendidikan karakter yang dewasa ini digembor-gemborkan, pesan moral ini terbingkis untuk mereka yang memiliki kewenangan secara berbagai asperk baik aturan ataupun kewenangan di bidag pendidikan, agar kehawatiran orang tua tentang seks bebas tidak terlalu berkadar yang bisa menjadikan kekerasan tindakan kepada anaknya dengan menghentikan kreatifitas bergaul secara luas didunia luar sana, maka itu kepada unsur lembaga pendidikan kiranya penerapan akhlak yang sesuai dengan koridor mereka agar tak salah dalam mengeatikulasikan pandangan hidup, demi kesenjangan sosial bangsa kita.

Post a Comment

Previous Post Next Post